Wednesday, February 13, 2013

Cara bikin paspor yang murah tanpa bayar mahal calo :)

Wuuiihh akhirnya rampung juga tulisan ini, setelah hampir tertelantarkan hampir 10 bulan.
Sekarang saya ingin share pengalaman pertama saya membuat paspor di kantor imigrasi depok. Jadi untuk yang agak-agak berbeda kasusnya, disesuaikan aja ya..

Sebelum memulai, saya cuplikkan persyaratan yang tertulis di web imigrasi.go.id
1.       Bagi warga negara Indonesia yang berdomisili atau berada di Wilayah Indonesia, mengisi formulir dan melampirkan persyaratan:



a.       Kartu tanda penduduk yang sah dan masih berlaku atau resi permohonan kartu tanda penduduk;
b.      Kartu keluarga;
c.       Akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, ijazah, atau surat baptis;
d.      Surat izin dari instansi yang berwenang bagi yang akan bekerja di luar negeri;
e.      Surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang Asing yang memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk memilih kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
f.        Surat penetapan ganti namadari pejabat yang berwenang bagi yang telah mengganti nama.
2.       Bagi warga negara Indonesia yang berdomisili di luar Wilayah Indonesia, mengisi formulir dan melampirkan persyaratan:
a.       Kartu penduduk negara setempat, bukti, petunjuk, atau keterangan yang menunjukkan bahwa pemohon bertempat tinggal di negara tersebut; dan
b.      Paspor lama.
3.       Persyaratan Penggantian Paspor Biasa Karena Hilang atau Rusak :
a.       Melampirkan surat keterangan kehilangan paspor dari Kepolisian setempat bagi yang paspornya hilang;
b.      Melapor ke Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian untuk memberikan keterangan tentang kerusakan atau kehilangan paspor yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP);
c.       Berkas yang bersangkutan diteruskan ke Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM untuk mendapatkan keputusan;
d.      Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM dapat berupa persetujuan atau penolakan atau penundaan;
e.      Apabila permohonan penggantian disetujui, persyaratan dan proses penyelesaian dapat dilaksanakan seperti permohonan paspor baru.
4.       Persyaratan Penggantian Paspor Biasa Karena Habis Masa Berlaku atau Karena Halaman Paspor Penuh, bagi Paspor Biasa yang diterbitkan sejak bulan September 2008, melampirkan:
a.       Paspor Biasa;
b.      Kartu tanda penduduk yang sah dan masih berlaku atau resi permohonan kartu tanda penduduk; dan
c.       kartu keluarga.


Okee mari kita mulai

Day 1 : 23 April 2012
Karena saya berpikir lebih menguntungkan jika mengisi formulir online, saya mengisinya terlebih dahulu di website ini. Perlu diingat, walau sudah mengisi formulir online ini, kita tetap harus mengisi formulir fisik yang dapat diambil di koperasi kantor migrasi.
Silahkan masuk ke http://ipass.imigrasi.go.id:8080/xpasinet/faces/InetMenu.jsp klik tab “pra permohonan

Berikut step dalam mengisi formulir online. 
Jenis paspor dapat dipilih ada yang 48H-Perorangan untuk yang bukan naik haji. Beda antara 48H dan 24H itu hanya di jumlah halaman. Katanya ada perbedaan harga diantaranya, tapi saya sendiri belum bertanya ke kantor migrasi.
Untuk jenis permohonan, buat kamu yag baru pertama kali buat,*kaya saya* saya pilih Baru-Paspor








Selebihnya diisi sesuai keterangannya. Setelah merasa ok dengan isiannya, klik lanjut. Berikutnya adalah form untuk informasi kita. Gambarnya seperti dibawah ini

Setelah ini, bagian upload-upload nih. Seharusnya sih jpg dalam hitam putih, tapi jika punyanya yang berwarna juga ngga papa. Nanti otomatis akan menjadi hitam putih. Perhatikan juga file kita harus berformat jpg dengan ukuran maksimum 1,8MB.
Cara upload, pilih di dropboxnya mau upload apa, terus choose-pilih gambarnya-ok-upload.
Lakukan sampai file yang diminta terpenuhi. Saya Cuma upload copy KTP, copy KK, copy akte kelahiran.

Lanjut jika sudah. 
Form berikutnya itu mengenai kapan dan dimana kita akan mengurus paspor kita. Tidak seperti KTP dan NPWP yang harus diisi berdasarkan domisili, paspor dapat dibuat dimanapun dengan posisi terdekat kita. Tapi jika sudah memilih Depok, jangan mendadak pindah ke Jakarta Timur ya :D



Setelah selesai, kita akan mendapatkan sebuah tanda terima. Print dan lampirkan bersama berkas-berkas fisik sesuai dengan yang sudah kita upload.


Day II 24 April 2012
Mendengar kalo di kantor migrasi itu selalu ramai dan antrian koperasi (untuk beli form+map) dengan antrian berkas itu berbeda, saya putuskan untuk membeli form+mapnya terlebih dahulu. Ya itung-itung nyari rute ke kantor migrasi.
Kantor migrasi kelas II depok ini dulunya ada di deket ITC depok, seperti alamat yang tertera di tanda terima pra=permohonan itu: Jl. Margonda Raya no 41. Tapi, sudah pindah ke Kompleks perkantoran Pemda, Jl. Boulevard Raya Grand Depok City.
Formulir untuk semua kantor migrasi di Indonesia itu sama. Jadi bisa diambil secara gratis untuk keluarga, teman, pacar, tetangga, atau siapapun. Tapiiiii, yang ngga sama setiap kantor imigrasi itu adalah mapnya. Di depannya ada tulisan kantor imigrasi yang mana. Jadi kalo mapnya kantor imigrasi Depok, ngga bisa dipake untuk urus paspor di kantor imigrasi Bekasi.
Day III Rabu, 25 April 2012
Baca pengalaman teman-teman lain di blognya, kantor migrasi selalu penuh antriannya bahkan sebelum jam kantor. Oleh karena itu, saya berangkat jam 5.30. sampai di kantor migrasi itu 6.45. pemandangan pertama itu adalah sudah ada 3 ibu-ibu yang antri di koperasi tapi koperasinya belum buka. Jadi merasa bersyukur sudah datang kemarin.
Saya juga membayangkan antrian pengumpulan berkas dan formulir juga berupa orang yang berdiri memanjang kebelakang. Ternyata bukan. Antriannya berupa nomer urut. Pagi ini cuma acara menumpuk map, nanti pembagian nomer urutnya jam 8. Jadi yang antri itu cuma map kita aja. Ingat, cuma map. Jadi kalo mapnya belum ada isinya juga ngga papa. Bahkan jika mapnya bukan map resmi dari kantor imigrasi. Tapi sebelum pembagian nomer urut, sudah kita ganti dengan map resminya ya. Jadi misalkan kita masih mau mengisi form, letakkan saja map kita di meja. Setelah formulir diisi lengkap baru dimasukkan ke map. Ngga bersama berkas-berkas juga ngga papa. Karena disini berkas tidak dilihat. Hanya murni membagikan nomer urut.
Saat masuk pintu, meja untuk menumpuk map ada disebelah kiri kita. Selain menumpuk map, disana ada tusukan untuk kertas-kertas putih. Awalnya saya ngga ngerti. Tapi kemudian saya tau itu adalah bukti penyerahan berkas dan tiket kita untuk ke proses selanjutnya (untuk saat ini, kita belum berurusan dengan bagian tusukan2 ini). Saat itu, sudah ada tumpukan map di sebuah meja *padahal saya merasa sudah pagi*. Langsung tumpuk aja. Pastikan didepannya sudah ada nama kalian. Ngga usah clingak clinguk memperhatikan mesin nomer urut. Itu nanti urusan sama pegawai migrasinya.  Ngga usah bingung kalo melihat sudah ada yang ada nomernya. Kemungkin besar itu adalah mereka yang sudah datang antri sebelum hari ini tapi kemudian tidak datang untuk proses selanjutnya yaitu mengumpulan berkas fisik. Tenang, nomer mereka itu ngga kepake lagi sekarang.
Untuk mengumpulkan berkas, nomer antrian akan dibagikan dari jam 8-11 dan ini ada kuotanya, yaitu 100 orang. Lebih dari itu, harus pulang dan coba lagi keesokkan harinya. Nomer 1-50 akan dilayani sampai sebelum jam istirahat. Sedangkan untuk no 51-100 setelah jam istirahat.
Untuk kamu yang mengisi online, ngga perlu datang sepagi saya. Datang jam 8 teng juga ngga papa. Kamu cukup bilang ke petugas yang membagikan nomer antrian kalo kamu sudah mengisi formulir online. Langsung deh dapet nomer antrian, dimulai dari 101. Sebenarnya antri juga, tapi karena jarang ada yang sudah isi formulir online, jadi bisa dapat nomer 101, nomer antrian juga berbeda dari yang belum isi online. Loket pengumpulan berkas yang online dan yang biasa juga beda. 2 loket untuk yang offline, dan 1 loket yang sudah isi online. Tapi, karena saya antri di tumpukan map-map yang belum isi online, jadi agak lama saya mendapatkan nomer antrian. Begitu nama saya dipanggil, saya bilang saya sudah daftar online. Langsung deh dikasih nomer 101. Terus pindah tempat duduk ke depan loket. Ngga lama kemudian nomer saya dipanggil Jadi jam 8.30 saya sudah beres. Oiya, pemanggilan untuk pemberian nomer urut ini dilakukan secara manual dan yang memanggil waktu itu wanita. Suara wanita itu agak tertutup dengan suara laki-laki yang juga memberikan nomer antrian untuk tumpukkan kertas-kertas putih untuk proses selanjutnya tadi. Jadi duduknya di deket-deket mejanya aja.
Begitu kamu dipanggil, berkas asli dan fotokopi kamu di cek sama petugas. Ingat semua kelengkapan difotocopy dengan ukuran a4, jangan dipotong. Setelah dianggap lengkap, kamu dikasih kertas putih sebagai bukti kalo kamu sudah menyerahkan berkas dan akan ke tahap berikutnya: wawancara dan foto. Disana tertulis untuk datang 3 hari lagi, tapi jika kamu ngga bisa, bisa datang 4,5,6 atau bahkan 30 hari lagi. Tapi setelah 30 hari, aplikasi kamu dianggap batal dan kamu harus mengulang.
Day IV 2 Mei 2012
Saya dateng 1 minggu setelahnya untuk wawancara dan foto. Ditahap-tahap sebelumnya, bisa diwakilkan (ini lah peran calo), tapi untuk tahap ini, kamu *yang mau bikin pasport* harus dateng karena akan diwawancara dan di foto.
Begitu dateng, tancap buktinya di tusukan di meja tempat kamu mengumpulkan map di tahap pertama (lihat day III). Begitu dipanggil, kamu akan dapet nomer urut. Nomer urut kamu ini akan 2 kali dipanggil. Panggilan pertama untuk pembayaran. Panggilan kedua untuk wawancara dan foto.
Pas wawancara cuma ditanya buat apa bikin paspor. Begitu selesai, dapet kertas putih lagi sebagai bukti pengambilan. Pasport udah bisa diambil 3 hari kemudian.
Day V
Kali ini datengnya jam 12an untuk ambil pasportnya. Ngga pake nomer antrian, tapi tetep ngantri, yaitu dengan ngumpulin bukti udah wawancara dan foto.

Review
Untuk mendapatkan paspor, kita harus menyediakan berkas-berkas pendukung yaitu
  1. Kartu keluarga
  2. KTP
  3. Akte kelahiran
  4. Formulir
Untuk berkas 1-3 kita siapkan sendiri dan di-copy 1x. Formulir dibeli bersamaan dengan map. keduanya dibeli di koperasi kantor imigrasinya dengan mengganti biaya map sebesar 5ribu. Biaya paspor yang dibayarkan di kasir kantor migrasi sebesar Rp275.000
Kantor imigrasi ini ternyata punya kelas loh. Kaya di depok itu masih kelas II. Jadi ketika kita mengisi formulir online hanya akan mempercepat kita dalam menganti untuk menyerahkan berkas-berkas fisik kita.
Terus ada fenomena yang menarik, disana ada calo resmi berseragam loh. Di depan pintu adanya para calo, bukan petugas dari kantor imigrasi, jadi begitu dateng, langsung ditanya: ada yang bisa dibantu? Sama si calo. Kalo ada yang ngga tau kan bisa diambil alih sama si calo. Yang niatnya ngga pake calo tapi ngga ngerti bisa ‘terjebak’. Calo ini ngga pake ngantri2 bersusah payah seperti masyarakat umumnya.
Bagi yang mau saya bantu untuk ngurus juga bisa, tapi saya bukan calo :D





No comments:

Post a Comment